BEST PRACTICE GURU SMP ANGKASA ADISUTJIPTO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBANTU MEDIA INOVATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN NUMERASI PADA PERBANDINGAN SENILAI

Penulis : Laela Nurhidayati, S.Pd.

A. Pendahuluan

  1. Latar Belakang Masalah

Penulis merupakan salah satu peserta PPG dalam jabatan Angkatan 2 tahun 2023 yang menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma dengan NIM 231415037. Pada akhir pelaksanaan PPL PPG dalam jabatan tahun 2023 para mahasiswa diwajibkan untuk menyusun best practice dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Penulis melaksanakan PPL di SMP Angkasa Adisutjipto Jalan Janti Lanud Adisutjipto pada tanggal 16 November 2023. yang merupakan instansi tempat asal mengajar. Penerapan praktik pembelajaran yang akan disusun sebagai best practice dilakukan pada kelas VII.

Numerasi merupakan kemampuan menganalisis dengan menggunakan angka-angka. Numerasi juga dapat disebut sebagai “literasi numerasi”. Literasi Numerasi adalah pengetahuan dan keterampilan seperti: (a) menggunakan berbagai bilangan (angka) dan simbol-simbol yang berhubungan dengan matematika dasar, yang tujuannya untuk solving practical problems dalam berbagai masalah kontekstual; (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (tabel, grafik, bagan dan bentuk lainnya), kemudian menginter-pretasikan hasil analisis tersebut untuk hipotesis dan mengambil keputusan (Gerakan Literasi Nasional, 2017)

Pada tahun ajaran 2019-2022 yang lalu, SMP Angkasa Adisutjipto menerapkan sistem pembelajaran daring dikarenakan dampak dari adanya virus corona. Konsekuensinya, pembelajaran diajarkan melalui daring, mengingat keterbatasan waktu serta luasnya materi yang harus dikuasai oleh peserta didik pada waktu tersebut. Sehingga mengakibatkan beberapa hal yaitu :
a. Rendahnya kemampuan numerasi peserta didik
b. Rendahnya motivasi belajar peserta didik
c. Rendahnya kemampuan pemecahan soal HOTS
d. Peserta didik belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok

  1. Tujuan

Berdasarkan metode STAR yang digunakan dalam penyusunan best practice, langkah pertama yang dilakukan penulis untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah melihat situasi atau kondisi yang melatarbelakangi penerapan strategi yang akan digunakan. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan, tujuan penulis menulis best practice yaitu:

Meningkatkan Kemampuan Numerasi Peserta Didik pada Perbandingan Senilai

  1. Manfaat

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan strategi yang tepat, sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil kajian literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik dalam pembelajaran perbandingan senilai dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan strategi media inovatif. Sehingga praktik pembelajaran menggunakan model dan media pembelajaran yang interaktif dan inovatif dianggap penting dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan numerasi dan motivasi belajar khususnya terkait dengan kepercayaan diri peserta didik yang rendah. Sehingga praktik ini sangat perlu dibagikan dengan harapan bisa memotivasi diri penulis khususnya dan juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain pada umumnya.

 

B. PEMBAHASAN

I Nyoman Laba (2021: 40-48) dalam jurnalnya yang berjudul “ Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis”. Menyatakan: Metode PBL (Problem Based Learning)  merupakan metode pembelajaran yang didalamnya melibatkan peserta didik untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahapan ilmiah antara lain (Orientasi masalah, mengorganisasikan, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan data, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah).

Langkah pertama yang dilakukan penulis sebagai penyaji (guru) merasa memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan dan mengolah proses pembelajaran agar berjalan dengan interaktif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. Sehingga Pembelajaran menggunakan model dan media yang tepat serta inovatif dapat memudahkan guru mencapai tujuan pembelajaran yang dicapai, dengan harapan akan meningkatkan motivasi dan kemampuan numerasi peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah kedua dalam penerapan metode STAR yang dilakukan adalah melihat tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan Analisis hasil kajian wawancara, literatur dan observasi lingkungan dapat ditentukan penyebab masalah yang mempengaruhi rendahnya kemampuan numerasi dan motivasi peserta didik pada materi perbandingan senilai antara lain :
a. Kurang tepatnya media yang dipilih saat pembelajaran
b. Sumber belajar hanya menggunakan buku pegangan guru dan buku pegangan peserta didik.
c. Model pembelajaran yang digunakan kurang inovatif dan cenderung monoton.
d. Motivasi belajar peserta didik yang rendah.

Berdasarkan  penyebab masalah di atas tantangan yang dihadapi oleh guru adalah :
a. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik peserta didik.
b. Penggunaan media pembelajaran yang inovatif, tepat, dan menarik bagi peserta didik.
c. Menambah sumber belajar yang relevan.
d. Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang menarik.
e. Melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Langkah ketiga dalam penerapan metode STAR adalah melakukan aksi. Pada tahap ini guru melaksanakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapai tantangan yang telah ditemukan. Langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain:
a. Identifikasi masalah yang telah dianalisis berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru senior, serta kajian literatur yang didapat dari jurnal dan artikel.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu MODUL, bahan ajar, media ajar, LKPD, instrumen penilaian baik berupa rubrik penilaian dan lembar penilaian hasil produk, kisi-kisi dan lembar evaluasi sesuai dengan model dan metode pembelajaran yang relevan serta pemanfaatan teknologi yang disesuaikan dengan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge).
c. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan modul yang telah dibuat.

Setelah menentukan langkah-langkah untuk menghadapi tantangan, kemudian guru akan menentukan strategi yang digunakan untuk praktik pembelajaran. Strategi ini diharapkan bermanfaat dan mampu untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Strategi yang digunakan oleh penulis adalah :

  1. Pemilihan Model Pembelajaran.

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Guru memilih model pembelajaran “Problem Based Learning“. Sintak-sintak pembelajaran problem based learning sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada masalah;
peserta didik mendapat arahan terkait tugas yang diberikan, kelompok mengamati dan mengerjakan media inovatif seperti (canva, pedlet, learningapps) pada LKPD yang dibagikan guru
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
1. Guru membagikan LKPD
2. Peserta didik menyimak petunjuk atau aturan di LKPD yang telah diberikan oleh guru
3. Peserta didik membagi tugas dengan kelompoknya, mengumpulkan bahan dari berbagai sumber, menyelesaikan permasalahan yang ada pada LKPD
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
Kegiatan ini yang berperan adalah guru untuk membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang diberikan
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya;
Kegiatan ini peserta didik melakukan presentasi dari hasil diskusi kelompok
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
1. Peserta didik menanggapi hasil paparan yang disampaikan oleh kelompok lain
2. Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil diskusi

  1. Pemilihan Media Pembelajaran.

a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media adalah dengan menggunakan media inovatif seperti (canva, padlet, learningapps)
b. Proses penggunaan media ajar berbasis TPACK untuk memudahkan guru mentransformasi ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi peserta didik. Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik yang disajikan melalui LCD proyektor.

  1. Pihak yang Terlibat Antara Lain :

a. Guru
Guru pada penerapan ini sebagai penyaji dalam peraktik pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru anatara lain mendidik, mengajarkan ilmu, membimbing, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
b. Peserta didik
Peran peserta didik dalam proses pembelajaran adalah subjek yang disampaikan atau dibimbing oleh guru. Peran peserta didik  sangat penting dalam proses pembelaran karena terlibat aktif dan tidak hanya sebagai pendengar atau penerima materi dari guru. Semua hal tersebut dapat terlihat dalam aktifitas belajar peserta didik di dalam kelas saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
c. Kepala sekolah
Peran kepala sekolah dalam kegiatan ini yang pertama memberikan izin praktek pembelajaran.
d. Guru senior
Peran guru senior dalam penerapan pembelajaran adalah sebagai narasumber wawancara solusi terpilih untuk dikembangkan dalam sebuah pembelajaran.
e. Dosen pembimbing
Peran dosen pembimbing selaku pembimbing dalam praktek pembelajaran mengarahkan dan memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar.
f. Guru pamong
Peran guru pamong memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar. Guru pamong juga memberikan arahan dalam pengambilan video kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar
g. Rekan mahasiswa
Rekan mahapeserta didik selaku observer dalam praktik pembelajaran ini memberikan dukungan, saran, dan tanggapan dari hasil praktek yang dilakukan penyaji.

  1. Sumber Daya atau Materi yang Diperlukan untuk Melakukan Strategi :

a. Memilih media pembelajaran yang menarik dan inovatif dapat dilakukan dengan mencari informasi terkait media yang interaktif untuk diterapkan dalam pembelajaran. Saya menggunakan media teknologi learningapps yang di dalamnya terdapat games pecahan senilai yang digunakan saat kegiatan apersepsi. Saya juga menggunakan media padlet yang digunakan untuk mengemas bahan ajar yang menarik, efisien dan inovatif. Sedangkan Canva saya gunakan untuk pembuatan LKPD dan tampilan paparan awal pembelajaran.Proses penggunaan media pembelajaran ini dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis berbagai media yang relevan, menarik dan inovatif serta memahami karakteristik peserta didik. Sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan media ini adalah laptop, LCD proyektor.
b. Memahami terkait model PBL (Problem Based Learning) dengan sintak-sintek yang ada di dalamnya.
c. Meningkatkan Hasil Belajar terkait dengan kemampuan numerasi Peserta Didik
d. Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik khususnya kepercayaan diri.

Langkah terakhir dalam penerapan metode STAR adalah melakukan refleksi dari aksi yang telah dilakukan. Pada kegiatan refleksi akan dianalisis hasil dan dampak dari penerapan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan antara lain :

  1. Dampak Terhadap Guru

a. Penggunaan model ProblemBased Learning dengan strategi media inovatif seperti (canva, pedlet, learningapps) dalam pelaksanaan aksi dapat membuat guru semakin inovatif dalam mengembangkan media dalam pembelajaran di kelas.
b. Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat guru semakin termotivasi untuk belajar dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
c. Penggunaan model pembelajaran dalam penerapan aksi membuat guru semakin memahami cara untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Pada proses penerapan model pembelajaran terdapat sintak-sintak yang membuat peserta didik lebih mandiri dan mampu mengembangkan pemikirannya dalam menyelesaikan masalah ataupun menghasilkan inovasi karya atau produk.

  1. Dampak Terhadap Peserta Didik

a. Penggunaan model ProblemBased Learning dengan strategi media inovatif seperti (canva, pedlet, learningapps) dapat membantu mempermudah pemahaman peserta didik dalam menulis teks fantasi.
b. Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan saat proses pembelajaran.
c. Pemilihan model pembelajaran dan juga kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran. Sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.

  1. Dampak Terhadap Sekolah

Penerapan aksi akan membuat sekolah semakin maju dan berkembang yang berdampak positif bagi peserta didik, serta hasil aksi berupa video yang diunggah pada youtube membuat sekolah semakin dikenal oleh masyarakat dan mendapat respon positif dari wali murid.

  1. Dampak Terhadap Masyarakat/Wali Murid

Dampak yang dirasakan orang tua peserta didik adalah rasa semakin percaya terhadap sekolah. Melalui pembelajaran interaktif yang telah dilakukan guru dan peserta didik yang hasilnya diunggah di youtube membuat orang tua peserta didik bangga setelah melihat putra-putrinya terlihat aktif dalam pembelajaran di kelas.

Terdapat beberapa hal yang dapat dilihat untuk menentukan keefektifan penerapan strategi yang telah diterapkan oleh guru antara lain :
a. Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dengan menggunakan pembelajaran model Problem Based Learning dengan strategi media inovatif seperti (canva, pedlet, learningapps) membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar, karena pembelajar dikemas dengan kegiatan yang menyenangkan dengan games dan bahan ajar serta LKPD yang menarik.
b. Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning dengan strategi media inovatif seperti (canva, pedlet, learningapps) dalam pembelajaran membuat peserta didik menjadi tertantang untuk berpikir kritis dan mencari informasi lebih banyak dari berbagai sumber
c. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor, antara lain :

  • Aspek afektif
    Peserta didik semula dalam kemandirian mengerjakan tugas dari guru masih kurang baik, kemudian dengan penerapan model problem based learning mengalami perubahan tingkah laku menjadi baik.. Peserta didik lebih percaya diri untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mempresentasikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain maupun guru, dan kerja sama peserta didik dalam kelompok meningkat, terlihat pada pembagian tugas secara merata pada setiap anggota kelompok. Sehingga semua anggota kelompok memiliki peran dalam mengerjakan tugas.
  • Aspek kognitif, Ketuntasan Klasikal jika 80% peserta didik tuntas, persentase ketuntasan klasikal yang terlaksana adalah 81,48%
  • Aspek psikomotor, peserta didik mampu menggunakan applikasi yang dipergunakan dalam pembelajaran dan dapat bekerja sama, serta peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan pada LKPD.

 

C. KESIMPULAN

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil penerapan strategi pembelajaran model Problem Based Learning dengan strategi media inovatif seperti (canva, pedlet, learningapps)  efektif karena mampu meningkatkan kemampuan numerasi dan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran secara interaktif.

Pada kegiatan refleksi juga perlu diketahui respon dari orang lain terkait strategi yang digunakan pada aksi yang telah dilakukan. Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan antara lain :

  1. Respon Kepala sekolah dan guru
    Respon positif terkait pelaksanaan aksi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dialami guru. Respon positif tersebut diberikan karena guru sudah menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, model pembelajaran pembelajaran model Problem Based Learning dengan strategi media inovatif seperti (canva, pedlet, learningapps) yang menarik dan menyenangkan (learningapps)
  2. Respon Peserta didik
    Peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran menyenangkan. Media pembelajaran yang digunakan menarik dan membantu dalam memahami materi pelajaran.
  3. Respon Wali murid/orang tua peserta didik
    Respon positif dari orang tua peserta didik setelah melihat hasil video pembelajarn aksi yang diunggah di youtube. Orang tua senang melihat putra-putrinya aktif dalam pembelajaran di kelas.

Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan siswa dapat disimpulkan bahwa 77,78% siswa senang dengan pembelajaran model Problem Based Learning dengan strategi media inovatif seperti (canva, pedlet, learningapps) kegiatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa sesuai tujuan pembelajaran, yaitu dapat meningkatkan kemampuan numerasi pada perbandingan senilai. Selain itu, aksi ini juga berdampak pada meningkatnya motivasi peserta didik khususnya kepercayaan diri.

 

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, R. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Aisyah, W., Pembelajaran Melalui Model PBL (Problem Based Learning) Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan, http://Wianti.multiply.com./journal/item/7.

Fitri Yanti, Nurul & Sumianto. 2021. Analisis Faktor-Faktor yang Menghambat Minat Belajar Dimasa Pandemi Covid-19 pada Peserta didik SDN 008 Salo. Jurnal Pendidikan Tambusai. 5(1):608-614.

Narayani, Kadek Dwi. I Nyoman Laba Jayanta., Luh Putu Putrini Mahadewi. 2021. Pola Asuh Orang Tua dan Disiplin Belajar Daring Terhadap Hasil Belajar di Masa New Normal. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/37184.

Darwanto,Dkk. 2021.Penguatan Literasi, Numerasi, dan Adaptasi Teknologi pada pembelajaran di Sekolah (Sebuah Upaya Menghadapi Era Digital dan Disrupsi). Jurnal Eksponen, Volume 11, Nomor 2. https://media.neliti.com/media/publications/384693-none-eaf0c2b8.pdf

 

1 komentar untuk “BEST PRACTICE GURU SMP ANGKASA ADISUTJIPTO”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *